Senin, 15 Juni 2015

Organisme dan Peranannya Dalam Ekosistem



BAB I
PENDAHULUAN



1.1    Latar Belakang
Kurang lebih perempat bagian dari permukaan bumi tertutup oleh air. Dari segi ekosistem air dapat di bedakan menjadi air tawar, asin, laut, dan air payau. Dari beberapa air tersebut yang tersebar adalah air laut dan air payau, sisanya adalah air tawar yang justru dibutuhkan oleh manusia dan banyak jasad hidup lainnya untuk keperluan hidup.
Limnologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air tawar dengan segala aspeknya baik fisik, kimia, dan biologi. Limnologi dapat di artikan pula sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sifat dan struktur dari perairan daratan yang meliputi mata air, sungai danau, kolam dan lingkungan seperti parameter fisik, kimia serta interaksinya dengan kehidupan dari berbagai jenis air.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu  "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya. Disekitar kita, ada banyak sekali ekosistem yang terjadi, mungkin itu ekosistem air tawar, ekosistem, pantai, ekosistem darat, dan sebagainya tergantung dari lingkungan tempat hidup makhluk tersebut.
Ekosistem air tawar adalah suatu bentuk menyeluruh atau tatanan yang ada didalam air tawar dan sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup didalam air tersebut dan lingkungan air tawar itu sendiri. Ekosistem air tawar (inland water) secara umum dapat dibagi menjadi 2 yaitu perairan lentik (lentik water), atau juga disebut sebagai periran tenang, misalnya danau, rawa, waduk, situ, telaga dan sebagainya, dan periran lotik (lotic water), disebut juga sebagai perairan yang berarus deras, misalnya sungai, kali, kanal, perit dan sebagainya.
Sebagai suatu ekosistem, perairan tawar memiliki komponen-komponen sebagai mana ekosistem lain yaitu komponen biotik dan abiotik. Pada ekosistem perairan komponen biotik yang berperan adalah tumbuhan hijau sebagai produsen, bermacam-macam kelompok hewan sebagai konsumer, dan bakteri serta fungi sebagai dekomposer. Pada prinsipnya ada tiga proses dasar yang menyusun komponen biotik pada suatu ekosistem tersebut yaitu (a) proses produksi, (b) proses konsumsi, dan (c) proses dekomposisi. Proses-proses tersebut saling mempengaruhi satu sama lain.
Suatu ekosistem dapat terbentuk oleh adanya interaksi antara makhluk dan lingkungannya, baik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya dan antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotik (habitat). Beberapa organisme perairan (tumbuhan air, plankton, nekton, bentos, dan perifiton) memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Ekosistem akan selalu terjaga bila komponen baik biotik maupun abiotik tetap berada pada kondisi stabil dan dinamis. Komponen abiotik meliputi unsur dan senyawa anorganik, bahan organik dan parameter lingkungan berupa temperatur, oksigen, nutrien dan faktor fisik lainyang membatasi kondisi kehidupan. Keterkaitan antar komponen-komponen tersebut sangat erat, komplementer dan bersifat siklik.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai organisme perairan dan peranannya dalam ekosistem perairan tawar.

1.2    Rumusan Masalah
         Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah bagaimana peranan beberapa organisme dalam ekosistem perairan, khususnya perairan tawar.

1.3    Tujuan Penulisan
  Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah Limnologi, juga bertujuan untuk mengetahui peranan organisme dalam ekosistem perairan, khususnya perairan tawar.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Tumbuhan Air dan Peranannya Dalam Ekosistem Perairan Tawar
2.1.1 Tumbuhan Air
          Tumbuhan air adalah tumbuhan yang sebagian atau seluruh daur hidupnya mempunyai kecenderungan membentuk komunitas di perairan. Tumbuhan air atau hydrofita adalah tumbuhan yang tumbuh di habitat yang basah atau tumbuh di air, sebagian atau seluruhnya. Jenis tumbuhan yang hidup di dalam atau di dekat air disebut pula tumbuhan aquatik. Contohnya adalah Ceratophyllum demersum, Chara sp, Eichornia crassipes, hydrilla verticilata, Nymphaea capensis, Lemna minor, Pistia sp, Trapa sp, Wolffia sp dan sebagainya (Artha, 2011).
          Berdasarkan hubungannya dengan lingkungan air dan udara, tumbuhan hidrofit dapat di bagi menjadi 3 kelompok tumbuhan aquatik, yaitu :
1)        Tumbuhan hidrofita yang tumbuh di bawah permukaan air. Merupakan tumbuhan yang berada dan hidup di bawah permukaan air, tanpa berhubungan langsung dengan atmosfer. Contoh : Hydrilla sp, Myriophyllum sp, Potomegeton sp dan sebagainya.
2)        Tumbuhan hidrofita yang tumbuh terapung (floating hydrophytes). Merupakan tumbuhan yang terapung di permukaan air atau sedikit di bawah permukaan air dan tumbuhnya berhubungan langsung dengan air dan lingkungan atmosfer., dengan akar tumbuhan yang tidak terbenam atau mengakar di tanah. Contohnya yaitu Eichornia crassipes
3)        Tumbuhan hidrofita yang bersifat Amphibi ( amphibious hydrophytes). Merupakan tumbuhan yang beradaptasi pada lingkungan aquatik  dan lingkungan terestis. Jenis – jenis tumbuhan ini tumbuh di perairan dangkal atau perairan yang berlumpur. Jenis-jenis tumbuhan ini tumbuh di perairan dangkal atau perairan yang berlumpur. Bagian tumbuhan yang terdapat di permukaan air (udara) kadang – kadang memperlihatkan sifat – sifat tumbuhan mesofit atau xerofit, sedangkan bagian yang terendam air atau tenggelam memprlihatkan cirri –ciri tumbuhan hidrofit sejati. Contohnya adalah Marseilla crenata.Tumbuhan amfibi yang batangnya terdapatdi permukaan tanah, tetapi akarnya tetap terbenam di dalam rawa atau tanah yang terendam di sebut sebagai “tumbuhan rawa”, misalnya Scirpus grossus (Anonim, 2012).
Gambar 1. Jenis-jenis Tumbuhan Air
2.1.2 Peranan Tumbuhan Air Dalam Ekosistem Perairan Tawar
          Tumbuhan air merupakan produsen utama bagi hewan-hewan yang ada disekitarnya. Keragaman tumbuhan sangat mempengaruhi kehidupan biota yang ada di perairan tersebut. Warna tumbuh-tumbuhan disebabkan oleh terdapatnya pigmen tambahan yang terlarut di dalam air yang dinamakan fitoksianin (Bagyo, 2005).
          Tumbuhan air memiliki banyak kemampuan seperti yang dijelaskan oleh Stowell (2000) dalam Artha (2011), tumbuhan ini memiliki kemampuan untuk menetralisir komponen-komponen tertentu pada perairan. Penetralan yang dilakukan oleh tumbuhan air ini sangat bermanfaat dalam proses pengolahan limbah cair. Selain itu, tumbuhan ini juga berperan dalam menstabilkan pengaruh iklim, angin, cahaya matahari dan suhu misalnya pada tumbuhan Eceng gondok (Eichhornia crassipes)
          Eceng gondok (Eichhornia crassipes) hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.
          Eceng gondok biasanya tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini dapat mentolerir perubahan yang ektrim dari ketinggian air, laju air, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan racun-racun dalam air. Sebagai tumbuhan air eceng gondok berperan dalam menangkap polutan logam berat. eceng gondok mampu menyerap logam kadmium (Cd), merkuri (Hg), dan nikel (Ni), masing- masing sebesar 1,35 mg/g, 1,77 mg/g, dan 1,16 mg/g bila logam itu tak bercampur. Eceng gondok juga menyerap Cd 1,23 mg/g, Hg 1,88 mg/g dan Ni 0,35 mg/g berat kering apabila logam-logam itu berada dalam keadaan tercampur dengan logam lain.

2.2  Plankton dan Peranannya Dalam Ekosistem Perairan Tawar
2.2.1 Pengertian Plankton
          Plankton adalah organisme (tumbuhan atau hewan) yang hidup melayang-layang di dalam air tanpa mempunyai kemampuan untuk melawan gerakan air. Kemampuan berenang organisme-organisme planktonik demikian lemah sehingga pergerakannya sangat dipengaruhi oleh pergerakan-pergerakan air (Nybakken, 1988).
          Pada umumnya plankton berukuran renik. Ada beberapa jenis yang berukuran sedang sehingga mudah dilihat dengan mata telanjang. Plankton merupakan organisme perairan pada tingkat trofik pertama yang berfungsi sebagai penyedia energi. Plankton terdiri dari dua kelompok besar organisme akuatik yang berbeda yaitu organisme fotosintetik atau fitoplankton dan organisme non fotosintetik atau zooplankton (Anonim, 2009).
1)        Fitoplankton
Fitoplankton adalah tumbuhan mikroskopik (bersel tunggal, berbentuk filamen atau berbentuk rantai) yang menempati bagian atas perairan. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200 µm (1 µm = 0,001mm).

Gambar 2. Beberapa jenis Fitoplankton
2)        Zooplankton
Zooplankton atau plankton hewani merupakan suatu organisme yang berukuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas yang hidupnya sebagai hewan. Zooplankton sebenarnya termasuk golongan hewan perenang aktif, yang dapat mengadakan migrasi secara vertikal pada beberapa lapisan perairan, tetapi kekuatan berenang mereka adalah sangat kecil jika dibandingkan dengan kuatnya gerakan arus itu sendiri ( Hutabarat dan Evans, 1986).
Gambar 3. Beberapa Jenis Zooplankton
Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya, ia sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi, zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik.
2.2.2 Peranan Plankton Dalam Ekosistem Perairan
          Pada ekosistem perairan organisme utama yang mampu memanfaatkan energi cahaya adalah tumbuhan hijau terutama fitoplankton. Fitoplankton merupakan organisme autotrof yaitu organisme yang mampu menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya. Sebagai organisme autotrop fitoplankton berperan sebagai produsen primer yang mampu mentransfer energi cahaya menjadi energi kimia berupa bahan organik pada selnya yang dapat dimanfaatkan oleh organisme lain pada tingkat tropis diatasnya.
          Parsons dkk dalam Sunarto (2008) menjelaskan bahwa fitoplankton merupakan produsen terbesar pada ekosistem perairan. Pada ekosistem akuatik kurang lebih 95% produktivitas primer dilakukan oleh fitoplankton. Fitoplankton di perairan tawar didominasi oleh alga hijau. Alga hijau ini mengapung dipermukaan air dan sering ditemukan bersama-sama dengan hewan-hewan mikroskopik.



                              
                          Tingkat Trofik 3                          Konsumer Sekunder
        
                Tingkat Trofik 2                                             Konsumen Primer
                
       Tingkat Trofik 1                                                             Produsen Primer

Gambar 4. Piramida makanan yang menunjukkan tingkat tropis
Produsen dan konsumen

Sebagai produser primer, fitoplankton menduduki tingkatan terbawah pada piramida makanan (Gambar 4), artinya fitoplanktonlah yang mendukung seluruh kehidupan di perairan. Dengan kata lain fitoplankton menduduki tropik level paling rendah dan berperan mentransfer energi matahari dan mendistribusikan energi tersebut pada organisme laut melaui rantai makanan. Apabila dilihat bentuk piramida makanan maka bisa diartikan bahwa semakin ke atas ukuran individu bertambah sedangkan jumlah individu menurun. Sebaliknya jumlah fitoplankton jauh lebih besar dibanding zooplankton dan ikan tetapi ukurannya jauh lebih kecil.
Bahan organik hasil proses fotosintesis dapat dimanfaatkan oleh zooplankton yang menduduki tropik level kedua pada piramida makanan. Pada tingkat tropik ini zooplankton berperan sebagai organisme herbivora atau konsumen primer. Sebagian besar zooplankton memakan fitoplankton atau detritus dan memiliki peran penting dalam dalam rantai makanan pada ekosistem perairan. Beberapa spesies memperoleh makanan melalui uptake langsung dari bahan organik yang terlarut.
Zooplankton pada dasarnya mengumpulkan makanan melalui mekanisme feelter feeding atau raptorial feedeng. Zooplankton filter feeder menyaring seluruh makanan yang melewati ’mulutnya’ sedangkan pada raptorial feeder sebagian makanannya dikeluarkan kembali. Proses saling memangsa antar satu dengan yang lainnya disebut rantai makanan (food chain) sedangkan rangkaian rantai makanan disebut jaring makanan (food web). Pada rantai makanan maupun pada jaring makanan fitoplankton menempati tempat yang terendah sebagai produser primer. Rantai makanan dimulai dari fitoplankton sebagai produser dan zooplankton sebagai konsumer (grazer). Apabila terjadi kematian baik fitoplankton maupun zooplankton maka akan menjadi mata rantai pertama dalam rantai makan detritus (detritus food chain).

2.3  Bentos dan Peranannya Dalam Ekosistem Perairan Tawar
2.3.1 Pengertian Bentos
          Bentos adalah organisme air yang mendiami dasar perairan dan tinggal di dalam atau pada sedimen dasar periran yang berperan penting dalam proses dekomposisi dan  ineralisasi material organik yang memasuki perairan. Berdasarkan sifat hidupnya bentos dibedakan antara Fitobentos yaitu organisme bentos yang bersifat tumbuhan dan zoobentos yaitu organisme bentos yang bersifat hewan (Barus, 2004). 
          Barnes dan Mann dalam Asary (2012) menyatakan bahwa berdasarkan letaknya bentos dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu infauna dan epifauna. Infauna adalah bentos yang hidupnya terpendam didalam substrat perairan dengan cara menggali lubang, sebagian hidup tersebut sesil dan tinggal di suatu tempat. Epifauna adalah bentos yang hidup di permukaan dasar perairan yang bergerak dengan lambat diatas permukaan dari sedimen yang lunak atau menempel dengan kuat pada substrat padat yang terdapat pada substrat dasar perairan.
2.3.2 Peranan Bentos Dalam Ekosistem Perairan
          Bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut atau sungai baik yang menempel pada pasir maupun lumpur. Beberapa contoh bentos antara lain kerang, bulu babi, bintang laut, cambuk laut, terumbu karang dan lain-lain. Hewan bentos hidup relatif menetap, sehingga baik digunakan sebagai petunjuk kualitas lingkungan, karena selalu kontak dengan limbah yang masuk ke habitatnya. Kelompok hewan tersebut dapat lebih mencerminkan adanya perubahan faktor-faktor lingkungan dari waktu ke waktu. karena hewan bentos terus menerus terbawa oleh air yang kualitasnya berubah-ubah Diantara hewan bentos yang relatif mudah di identifikasi dan peka terhadap perubahan lingkungan perairan adalah jenis-jenis yang termasuk dalam kelompok invertebrata makro. Kelompok ini lebih dikenal dengan makrozoobentos (Zulkifli, 2012).
          Makrozoobentos berperan sebagai salah satu mata rantai penghubung dalam aliran energi dan siklus dari alga planktonik sampai konsumen tingkat tinggi. Keberadaan hewan bentos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Faktor biotik yang berpengaruh diantaranya adalah produsen, yang merupakan salah satu sumber makanan bagi hewan bentos. Sedangkan faktor abiotik yang berpengaruh adalah kondisi fisik kimia perairan.
          Bentos sebenarnya memiliki peranan yang penting dalam suatu ekosistem. Berikut ini akan diuraikan pentingnya keberadaan bentos dalam suatu ekosistem.
1)        Bentos berfungsi dalam proses rantai makanan.
Bentos merupakan bagian penting dari rantai makanan, terutama untuk ikan. Berbagai jenis zoobentos ada yang berperan sebagai konsumen primer dan ada pula yang berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen yang menempati tempat yang lebih tinggi. Pada umumnya, zoobentos merupakan makanan alami bagi ikan-ikan pemakan di dasar ("bottom feeder")
Selain itu, zoobentos membantu mempercepat proses dekomposisi materi organik. Hewan bentos, terutama yang bersifat herbivor dan detritivor, dapat menghancurkan makrofit akuatik yang hidup maupun yang mati dan serasah yang masuk ke dalam perairan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, sehingga mempermudah mikroba untuk menguraikannya menjadi nutrien bagi produsen perairan (Chusnia, 2010).
2)        Bentos dapat digunakan untuk melihat kualitas air pada suatu perairan.
Tidak seperti ikan, bentos tidak bisa bergerak banyak sehingga mereka kurang mampu menghindar dari efek sedimen dan polutan lain yang mengurangi kualitas air. Oleh karena itu, bentos dapat memberikan informasi mengenai kualitas air sungai dan kualitas air danau. siklus hidup lama mereka memungkinkan penelitian yang dilakukan oleh ahli ekologi akuatik untuk menentukan setiap penurunan kualitas lingkungan.

2.4  Perifiton dan Peranannya Dalam Ekosistem Perairan Tawar
2.4.1 Pengertian Perifiton
Perifiton adalah mikroorganisme baik tumbuhan maupun hewan yang hidup menempel, bergerak bebas atau melekat pada permukaan benda-benda yang ada  di sungai seperti batu, kayu, batang-batang tumbuhan air, dan sebagainya. Perifiton dari kelompok hewan pada umumnya terdiri dari protozoa dan Rotifera, sedangkan perifiton dari kelompok tumbuhan sebagian besar terdiri dari mikroalga (Afrizal, 1992). Perifiton adalah campuran kompleks dari alga, cyanobacteria, mikroba heterotrofik, dan detritus yang melekat pada dasar ekosistem perairan .
2.4.2 Peranan Perifiton Dalam Ekosistem Perairan Tawar
Perifiton adalah bagian dari trofic level yang memiliki peranan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Biomassa yang terbentuk merupakan sumber makanan alami bagi biota air yang lebih tinggi yaitu zooplankton, juvenil udang, moluska dan ikan (Klumpp et al.,1992 dalam Zulkifli, 2000).
Dalam suatu perairan mengalir (lotik), alga perifiton lebih berperan sebagai produsen daripada fitoplankton. Hal ini disebabkan karena fitoplankton akan selalu terbawa arus, sedangkan alga perifiton relatif tetap pada tempat hidupnya. Alga perifiton juga penting sebagai makanan beberapa jenis invertebrata dan ikan. Karena perifiton relatif tidak bergerak, maka kelimpahan dan komposisi perifiton di sungai dipengaruhi oleh kualitas air sungai tempat hidupnya.
Organisme perifiton mempunyai peranan penting dalam penyedia produktivitas perairan, karena dapat melakukan proses fotosintesis yang dapat membentuk zat organik dari zat anorganik. Organisme ini juga memanfaatkan nutrien yang ada di ekosistem lamun. Beberapa perifiton diantaranya ada yang berbentuk koloni, yang memiliki kemampuan melekat pada permukaan substrat lebih baik daripada mikroalga lainnya.
Diatom perifiton merupakan indikator biologi yang baik untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi pada suatu badan air (Odum, 1971). Perubahan kandungan senyawa kimia yang masuk ke dalam suatu perairan merupakan faktor penting dalam mempelajari perkembangan komunitas diatom perifiton (Afrizal, 1992). Peran penting diatom perifiton dapat dilihat dalam ekosistem perairan, hal ini berhubungan dengan fungsi diatom perifiton sebagai produsen dalam rantai makanan yakni  penghasil bahan organik dan oksigen (Manahal 1998 dalam Zulkifli 2000).

2.5  Ikan dan Peranannya Dalam Ekosistem Perairan Tawar
2.5.1 Pengertian Ikan
Ikan, didefinisikan secara umum sebagai hewan yang hidup di air, bertulang belakang, poikiloterm, bergerak dengan menggunakan sirp, bernafas dengan insang, dan memiliki gurat sisi (linea lateralis) sebagai organ keseimbangannya (Anonim, 2010).
Menurut Pasal 1 Undang-Undang 45 tahun 2009, ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Ikan dapat ditemukan di hampir semua “genangan” air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.
2.5.2 Peranan Ikan Dalam Ekosistem Perairan Tawar
          Di dalam ekosistem perairan, ikan memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Ikan menduduki posisi dalam rantai makanan yang cukup penting, dengan jumlah indidvidu dan komposisi jenis yang sangat banyak menyebabkan ikan berperan penting dalam ekonomi dan ekologi samudra. Sebagai jembatan penghubung antara kelompok herbivora dan kelompok trofik selanjutnya, ikan berada pada posisi yang strategis dalam rantai makanan.











BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
         Berdasarkan tujuan penulisan makalah diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.        Penetralan yang dilakukan oleh tumbuhan air ini sangat bermanfaat dalam proses pengolahan limbah cair. Selain itu, tumbuhan ini juga berperan dalam menstabilkan pengaruh iklim, angin, cahaya matahari dan suhu misalnya pada tumbuhan Eceng gondok (Eichhornia crassipes).
2.        Plankton terbagi atas 2 yaitu fitoplankton dan zooplankton.  Fitoplankton sebagai produsen dan zooplankton sebagai konsumer (grazer).
3.        Bentos berfungsi dalam proses rantai makanan.  Bentos dapat digunakan untuk melihat kualitas air pada suatu perairan.
4.        Organisme perifiton mempunyai peranan penting dalam penyedia produktivitas perairan, karena dapat melakukan proses fotosintesis yang dapat membentuk zat organik dari zat anorganik.
5.        Ikan berperan penting dalam rantai makanan di perairan yakni sebagai jembatan penghubung antara kelompok herbivora dan kelompok trofik selanjutnya dalam rantai makanan.



3.2    Saran
Kritik dan saran sangat diperlukan penulis baik dari segi isi maupun cara penulisan, hal ini bertujuann dalam memperbaiki penulisan dimasa yang akan dating.

         
         
  



              









Tidak ada komentar:

Posting Komentar